JAKARTA, Kesebelasan pangeran biru Inggris kalah menyakitkan 1 - 2 dari Uzbekistan. Kesebelasan legendaris Eropa ini dengan tehnik permainan prima melalui operan bola mengalir secara matematis harus menelan kekalahan tipis satu gol, setelah imbang 1 - 1 sebelum turun minum. Namun takdir menentukan lain, kerjasama tim yang sulit menembus pertahanan Inggris, pada menit ke - 12 babak kedua sebuah tendangan pinalti pemain Uzbeskintan berhasil merobek jala. Hingga peluit panjang wasit akhir laga Inggris vs Uzbeskintan 1 - 2.
Detik - detik akhir laga terjadi insiden kecil seorang anggota tim pelatih Uzbeskintan, Jammalodin dihukum kartu merah dan diusir keluar lapangan karena tindakan tidak sportif menendang bola out keatas tribun.
Pertandingan kedua Perancis juara grup E menghadapi Senegal runner up grup D. Dalam permainan terbaik kedua tim yang seperti mempertontonkan kepiawaian pelatih masing-masing meracik strategi.
Pelatih Senegal Serigne lebih banyak duduk tenang dibangku seperti yakin pada anak asuhnya akan mampu melibas lawan.
Sementara, pelatih Perancis Jean sibuk memberikan instruksi anak asuhnya agar memperketat _man to man marking_ membatasi gerak pemain Senegal yang mengandalkan _long passing_. Cukup merepotkan memang taktik permainan Senegal, namun sekalipun saling bermain ngotot sampai akhir 2 X 45 menit plus tambahan waktu 16 menit kedudukan tetap kacamata 0 - 0. Namun rupanya Dewi Fortuna akhirnya harus memilih untuk menentukan pemenang. Pilihan jatuh pada tim negeri parfum Perancis. Pada keputusan adu pinalti Perancis unggul 5 - 4 atas Senegal.
Dari hasil pertandingan babak perempat final akan bertanding dibabak Semifinal saling berhadapan, Spanyol vs Jerman, Mali vs Maroko, Brasil yang berambisi juara 5 kali ditantang Argentina. Wakil Asia Uzbeskintan akan berusaha mengganjal laju Perancis yang tidak pernah terkalahkan di Piala Dunia U-17 Indonesia. Babak Semifinal akan berlangsung tanggal 28 Nopember 2023.(hy/Sarwono)
Sarwono, Mantan Reporter Olahraga LPP RRI